JAKARTA | BERITATIME.COM - Theodore Robert Bundy alias Ted Bundy dikenal sebagai pembunuh berantai paling unik. Pasalnya, di balik personanya yang kalem, Ted ternyata seorang psikopat. Seperti apa masa kecil Ted Bundy?

Dikutip dari laman Murderpedia, Bundy membunuh beberapa wanita muda di Amerika Serikat antara tahun 1974 dan 1978. Tak jelas berapa jumlah korbannya. Namun, yang paling umum dan ia akui, ada 35 wanita yang dibunuh. Bukan hanya membunuh, dia juga memperkosa korbannya, bahkan saat sudah menjadi mayat.

Perbuatan Bundy ini pun memicu pertanyaan soal bagaimana kondisi kejiwaan Bundy. Ternyata Bundy memang memiliki beberapa penyakit mental dan masa kecil yang tak wajar.

Masa Kecil Bundy

Pada Desember 1987, Bundy diperiksa selama tujuh jam oleh Dorothy Otnow Lewis, seorang profesor dari New York University Medical Center. Lewis mendiagnosis Bundy sebagai pengidap manik depresif yang kejahatannya biasanya terjadi selama momen depresinya. Kepada Lewis, Bundy menggambarkan masa kecilnya, terutama hubungannya dengan kakek-nenek dari pihak ibu, Samuel dan Eleanor Cowell.

Menurut Bundy, kakek Samuel Cowell adalah seorang fanatik yang membenci orang kulit hitam, Italia, Katolik, dan Yahudi. Dia menjelaskan bahwa kakeknya juga suka menyiksa hewan, memukuli anjing dan melempar kucing tetangga. Dia juga memberi tahu Lewis soal bagaimana kakeknya menyimpan banyak koleksi gambar porno di rumah kacanya. Bundy pun sering melihatnya selama berjam-jam.

Selain itu, Bundy menggambarkan neneknya sebagai istri yang pemalu dan patuh. Neneknya juga pernah menjalani perawatan karena depresi. Menjelang akhir hayatnya, kata Bundy, ia menjadi agorafobia. Agorafobia adalah gangguan kecemasan yang sering terjadi setelah satu atau beberapa serangan panik (panic attack).

Tante Bundy, Juli pun pernah bercerita soal sebuah insiden dengan Ted 'kecil'. Suatu hari seusai tidur siang, Julia terbangun dan mendapati banyak pisau dapur di sekelilingnya. Ted yang berusia tiga tahun berdiri di samping tempat tidur dan hanya tersenyum padanya.

Bundy menggunakan kartu kredit curian untuk membeli lebih dari 30 pasang kaus kaki saat dalam pelarian di Florida. Dia ternyata juga punya fetis pada kaki.

Suka Konten Porno

Dalam wawancara sebelum eksekusi kursi listrik pada 24 Januari 1989, Bundy mengatakan bahwa konten porno yang mengandung kekerasan memainkan peran utama dalam kejahatan seksnya. Bundy mengaku kecanduan dengan konten-konten porno yang menunjukkan kekejaman. Dalam sebuah surat yang ditulisnya, Bundy mengaku suka menyiksa korbannya karena ingin disakiti.

"Saya mengenal orang-orang yang... memancarkan kerapuhan. Ekspresi wajah mereka mengatakan 'Saya takut padamu.' Orang-orang ini membuat saya ingin melecehkannya... Dengan mengharapkan disakiti, apakah mereka secara halus mendorongnya?" tulis Bundy.

sumber:detik.com