Dampak Perubahan Iklim di Sekitar Kita
Sabtu, 06/11/2021 - 10:00:52 WIB
Redaktur: RL
Ilustrasi

TERKAIT:
   
 

JAKARTA | BERITATIME.COM - Aksi memerangi perubahan iklim telah cukup lama digaungkan berbagai pihak menyusul kondisi Bumi yang tidak baik-baik saja. Dampak perubahan iklim bukan hanya di depan mata, tetapi telah nyata terasa dan kian mengancam keberlangsungan kehidupan kini dan utamanya di masa mendatang.

Manajer Kampanye Pangan, Air, dan Ekosistem Esensial Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Wahyu Perdana menyampaikan dampak perubahan iklim yang paling terasa adalah terkait bencana ekologis. Hal tersebut akan berimbas pada siklus alam yang berubah.

"Dampaknya bukan hanya dampak fisik, tapi yang kita alami sekarang. Sama seperti yang kita hadapi dalam beberapa tahun terakhir, khususnya di daerah rawa gambut di musim kering begitu rentan sekali mengalami kebakaran hutan dan lahan, ketika musim penghujan rentan banjir," kata Wahyu saat dihubungi Liputan6.com, Kamis, 4 November 2021.      

Wahyu melanjutkan, apa yang dialami saat ini akan ditanggung oleh generasi berikutnya. Dampak jangka pendek dari perubahan iklim dikatakannya, akan memengaruhi cuaca dan bencana ekologis akan meningkat.

"Secara statistik sebenarnya terlihat dari data BNPB dan BMKG ada kenaikan signifikan bencana ekologis dari tahun ke tahun," tambahnya.

Sedangkan dampak jangka panjang, perubahan iklim akan memengaruhi siklus dan waktu panen. Jika perubahan iklim dibiarkan terjadi dapat mengancam ketahanan pangan.

Wahyu menambahkan adanya ancaman kepunahan dan kerusakan yang jika dibiarkan terus terjadi akan berimbas terjadi keruntuhan satu ekosistem dan akan berdampak pada yang lain. "Sayangnya, ancaman itu akan dihadapi terlebih dahulu pada saudara-saudara kita yang ada di pesisir dan pulau-pulau kecil," terangnya.

Hal tersebut akan berimbas pada naiknya permukaan air laut yang mengancam pulau-pulau kecil. Jika pulau-pulau tersebut hilang nantinya bakal memunculkan ancaman ekosistem.   

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ragam Ancaman

Senior Policy Researcher Yayasan Indonesia Cerah (CERAH) Mahawira S. Dillon mengungkapkan hal senada terkait ancaman di pesisir. Mengingat Indonesia adalah negara kepulauan sehingga banyak warganya yang tinggal di tepi laut.

"Nanti akan ada peningkatan ketinggian muka laut berarti makin banyak yang tenggelam dan untuk yang tinggal di pesisir risiko untuk gelombang tinggi, nelayan akan semakin sulit melaut," kata Wira saat dihubungi Liputan6.com, Kamis, 4 November 2021.

Di sisi lain, Wira menjelaskan salah satu dampak perubahan iklim yang dirasakan kaum urban adalah gelombang panas. Ke depannya, ancaman ini dapat berujung pada kondisi yang kian parah dan suhu ekstrem.

"Perubahan iklim itu memang susah dilihat sehari-hari, tapi kalau dilihat tahun ke tahun akan terasa bahwa intensitasnya akan semakin tinggi," tambahnya.

Menurut Wira, dampak perubahan iklim sangat terasa bagi mereka yang tinggal di daerah global north. "Kalau di daerah global north istilahnya yang mengalami musim dingin dan panas, mereka akan melihat musim dingin lebih dingin dan musim panas lebih panas," lanjutnya.

Wira juga menyebut kondisi tak menentu juga dirasakan oleh petani. Cuaca ekstrem memaksa para pertani untuk terus mengubah pola tanam.

Apa yang Harus Dilakukan?

Lantas, apa yang bisa dilakukan guna mencegah keadaan semakin memburuk? Wira menyebut bahwa setiap orang dapat mengupayakan keadaan Bumi yang lebih baik.

"Memang harus ada perubahan sistemik. Kalau benar-benar mau mengubahnya kita harus turun ke jalan atau menyuarakan supaya pemerintah dan pemimpin-pemimpin bisnis karena mereka yang menentukan apa yang diproduksi, apa yang dikonsumsi," tambahnya.

Kendati demikian, upaya pribadi adalah salah satu bentuk kontribusi menjadi agen perubahan untuk menyelamatkan Bumi. Wahyu menjelaskan inisiasi publik telah begitu banyak dilakukan mulai dari banyak yang menghindari produk sekali pakai hingga menghemat penggunaan air.

"Tapi ita juga punya catatan, lebih dari 62 persen luas darat Indonesia itu dikonsesi pada konsesi korporasi bentuknya bisa macam-macam, tambang, kebun, kehutanan. Jadi aware terhadap kebijakan yang terkait lingkungan juga jadi penting," jelas Wahyu.

Sementara, Wira juga menyampaikan beberapa aksi pribadi guna mencegah kondisi kian parah. Salah satu yang utama adalah mengurangi konsumi dan tidak menambah timbulan sampah.

"Bawa tumbler atau bawa sedotan (reusable) kita pakai ulang karena itu akan mengurangi sampah plastik. Sampah plastik itu diproduksi dan itu ada emisinya juga," jelas Wira.

Langkah kecil lainnya yang bisa dilakukan adalah mengurangi penggunaan pendingin ruangan, lebih banyak memakai transportasi massal, menekan frekuensi food delivery karena akan menimbulkan sampah kemasan.

"Kalau mau, Meatless Monday, setiap hari Senin kita tidak makan daging bisa makan sayur-sayur, tahu, tempe, dimulai dari itu," tambahnya.

Sementara itu, dalam upaya menyelamatkan Bumi, Wahyu mengatakan "Jangan segan untuk kritisi kebijakan terkait lingkungan."

Ungkapan senada turut disampaikan Wira yang berharap lebih banyak yang tersadarkan akan kondisi Bumi yang kian rapuh. "Harapannya lebih banyak dari teman-teman yang tersadarkan untuk memanggil bahwa kita perlu perubahan sistemik," ungkapnya.

 
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan WA ke 0858-3144-9896
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)
 



 
Berita Lainnya :
  • Paripurna Hari Jadi ke-68 Riau: Ketua DPRD Gaungkan Daerah Istimewa Riau
  • SH Kerap Lontarkan Pernyataan Provokatif Dan Menyesatkan Publik
  • Bupati Bistamam Tunaikan Janji Kampanye Perbaiki Jalan Pasar I Desa Bakti Makmur di Bagan Sinembah
  • Dinas Perhubungan Lakukan Pengawasan Ketat Dengan Kendaraan Angkutan Barang 
  • Bengkalis Borong Tiga Penghargaan Pelayanan Publik
  • Wakil Bupati Jhoni Charles Imbau Datuk/Datin dan Lurah Jaga Kebersihan serta Tingkatkan Pelayanan Kantor
  • Hut Ke-22 Perumda Tuah Sekata Ciptakan Gebrakan Baru Untuk Mempermudah Pelanggan
  • Paripurna KUA Dan PPAS Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025 Di Hadiri Bupati Pelalawan
  • Dibuka Langsung Wakil Bupati Kampar Dr Misharti, Sebanyak 100 Lebih Peserta Ikuti Audisi Bintang Radio Indonesia 
  • Wabup Rokan Hilir Apresiasi Kunjungan Pangdam I/BB dan Danrem ke Riau
  •  
    Komentar Anda :

     
      Pilihan Redaksi  
    Paripurna Hari Jadi ke-68 Riau: Ketua DPRD Gaungkan Daerah Istimewa Riau

    Jurnalis Dan Aktivis LSM Desak Polda Riau Limpahkan Ke Kejaksaan Laporan FG
    SH Kerap Lontarkan Pernyataan Provokatif Dan Menyesatkan Publik

    Bupati Bistamam Tunaikan Janji Kampanye Perbaiki Jalan Pasar I Desa Bakti Makmur di Bagan Sinembah

     
      Terpopuler  
    1 Arist Merdeka Sirait: HL Pendeta Cabul di Surabaya terancam 20 tahun penjara dan Kebiri!
    2 Pembunuhan Mandor PT MUP Di Tangkap Polisi
    3 Bupati Kuansing Minta Perketat Penjagaan Karena Kuansing Zona Hijau Bebas Covid-19
    4 KPK Hadirkan Ketua DPRD Riau di Persidangan Amril Mukminin
    5 Drs.Sozifao Hia M.Si Sesalkan BLT Pemda dan Pemprov Belum Disalurkan Kepada Masyarakat
    6 Listrik Mati Tujuh Jam,Warga Siak Minta DPRD Berikan Teguran
    7 Ormas, Parpol Tak Gunakan Azas Pancasila, Dibubarkan Layaknya PKI
    8 Polda Banten Kawal Penerapan New Normal di Kabupaten Tangerang
    9 Sekda Daerah Kabupaten Nias Utara Di Tangkap Polisi Kasus Narkoba
    10 Pengesahan KEMENKUMHAM RI Terhadap Pengurus DPP Partai Berkarya Periode 2020-2025
     
     
       



    Home - Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2020 beritatime.com, all rights reserved