BERITATIME.COM, Jakarta - Stres menjadi satu perkara yang sulit dihindari. Berbagai masalah yang hadir, besar atau kecil, kerap jadi pemicu stres. Siapa saja bisa merasakan stres, termasuk orang di sekeliling Anda.

Stres bukan perkara sepele. Jika dibiarkan, stres berat bisa memicu gangguan mental lainnya yang lebih parah.

Untuk itu, cari pertolongan profesional dengan segera jika Anda melihat adanya tanda-tanda stres dari orang di sekitar. Kenali tanda-tanda stres dari teman atau saudara lewat beberapa hal berikut.

1. Perubahan tingkah laku

Perubahan tingkah laku jadi hal paling kentara yang muncul saat seseorang sedang mengalami stres. Sepele saja, perubahan biasanya terjadi pada jam makan atau kebiasaan tidur.

"Misalnya, Anda tahu bahwa seseorang yang Anda cintai berolahraga secara teratur, tapi tiba-tiba merasa sulit untuk melakukannya," ujar terapis Jor-El Caraballo, mengutip Livestrong.
2. Mood berubah-ubah

Stres juga ditandai oleh mood atau suasana hati yang berubah-ubah. Caraballo menyebut, saat stres, seseorang bisa jadi mudah tersinggung, sulit fokus, atau terlihat enggan saat diajak mengobrol. Seseorang juga akan terlihat lesu dan tak bergairah.

3. Gangguan kesehatan

Perhatikan jika orang yang Anda cintai mengalami gangguan kesehatan. Mengutip situs Cleveland Clinic, tanda stres bisa dikenali lewat keluhan sakit kepala, keluarga mengeluhkan rasa tidak nyaman pada perut, telapak tangan banyak berkeringat, anggota tubuh gemetar, hingga penurunan gairah seks.
Cara Membantu Mereka yang Mengalami Stres

Setelah berhasil mengidentifikasi tanda-tanda stres pada orang lain, cari cara untuk membantu mereka. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan saat seseorang di sekitar Anda sedang stres.
1. Tanya kebutuhan mereka

Tak ada satu formula pasti yang bisa membantu seseorang dalam kondisi stres. Hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah bertanya tentang apa yang bisa Anda lakukan untuk mereka. Caraballo menyarankan untuk tidak berasumsi mengenai apa yang mereka inginkan.
Ilustrasi Stres Bekerja

Akan tetapi, saat mereka merasa tidak nyaman menerima bantuan, hargai batasan yang mereka tetapkan. Anda tak perlu mengambil hati 'penolakan' yang mereka lakukan.

"Intinya adalah bahwa bantuan paling baik itu yang diberikan saat orang mampu mengungkapkan apa yang mereka perlukan atau inginkan. Dan jika Anda bisa, wujudkan-lah," ujarnya.
2. Utarakan secara spesifik

Daripada melontarkan 'Apa kabar?', lebih baik sampaikan bantuan yang lebih spesifik. Anda bisa menawarkan bantuan dengan melontarkan kalimat sederhana berikut:

"Apa yang bisa saya lakukan agar harimu terasa lebih ringan?"

Dengan cara tersebut, seseorang yang Anda cintai tak perlu merasa tertekan untuk mendefinisikan perasaan mereka. Alih-alih tertekan, mereka justru akan berfokus untuk menyelesaikan masalah.

3. Cari pertolongan profesional

Tak ada yang lebih buruk daripada melihat orang yang dicintai menderita. Jika kondisi semakin memburuk hingga membuat Anda khawatir, tak ada salahnya mengajak mereka untuk mencari bantuan profesional.

Sebagai catatan, Anda perlu melakukannya dengan hati-hati. Jika tidak, mereka bisa merasa tidak nyaman dan terganggu. Banyak orang yang enggan mendatangi psikolog karena takut dengan stigma 'gila' pada orang-orang dengan gangguan mental.

Oleh karenanya, penting untuk tidak menggunakan bahasa yang bernada menghakimi. Perlu diingat bahwa meminta bantuan bukan berarti menunjukkan kelemahan, tetapi menunjukkan kekuatan besar.***