Demokrat: Pemindahan Ibu Kota Negara Tak Tepat Waktu
Minggu, 18/04/2021 - 11:56:10 WIB
Redaktur:
Anggota DPR Fraksi Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan momentum pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur tidak tepat.

TERKAIT:
   
 

BERITATIME.COM | Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan momentum pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur tidak tepat.

Pasalnya, saat ini sendi-sendi sosial dan ekonomi masyarakat sedang runtuh karena pandemi Covid-19.

Menurut Herman, pemerintah harus bisa melihat prioritas dalam pembangunan yang berkaitan dengan kemampuan negara. Di sisi lain, masyarakat sedang membutuhkan bantuan dari negara untuk membangkitkan perekonomian mereka.

"Ekonomi tumbuh minus, rakyat sedang susah," kata Herman saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (18/4).

Herman menyebut pemindahan ibu kota membutuhkan anggaran yang begitu besar. Untuk kebutuhan perpindahan awal saja, kata Herman, membutuhkan dana sekitar Rp460 triliun. Dari angka sebesar itu, pemerintah menganggarkan Rp87 triliun dari APBN.

Sementara, sisanya bisa berasal dari Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau investasi. Menurut Herman, pendanaan dari pihak swasta bukanlah pemberian. Pihak swasta akan meminta timbal balik dari pendanaan yang diberikan.

"Pasti itu ada imbal jasa yang harusnya terbuka, dari mana nanti sumber pengembaliannya. Ini kan konteks yang belum terbuka kepada publik. Negara ini kan negara milik bersama," kata politisi Partai Demokrat ini.

Lebih lanjut, Herman menilai pemikiran Badan Pertanahan Nasional (Bappenas) terkait perpindahan ibu kota ini terlalu sederhana.

Ia menduga Bappenas menggunakan negara kontinental yang melakukan pemindahan negara sebagai benchmark atau perbandingan seperti, Australia, Selandia Baru, dan Brazil.

Kondisi geografis negara tersebut berbeda dengan Indonesia yang merupakan negara archipelagos atau kepulauan. Sementara, perpindahan ibu kota bukan hanya persoalan pemindahan gedung, melainkan pemindahan pranata sosial.

Salah satu aspek yang mesti diperhatikan dalam hal ini, menurut Herman, adalah perpindahan Aparatur Sipil Negara (ASN). Ia mempertanyakan kejelasan nasib ASN, seperti apakah mereka akan dipindah bersama keluarganya ke ibu kota baru atau meninggalkan keluarganya di pulau Jawa.

"Berapa ASN yang harus dipindahkan ke sana? Seleksinya seperti apa? Ini harus dijabarkan semuanya, dijawab dulu oleh Bappenas." ujar Herman.

Selain itu, pemerintah juga disebut harus memperhatikan apakah sumber daya alam di Kalimantan Timur mampu memenuhi kebutuhan ASN dan masyarakat pendatang di ibu kota baru itu.

Menurut Herman, daerah Kalimantan Timur merupakan wilayah yang mengalami defisit atau kekurangan pangan.

Bahan makanan untuk kebutuhan masyarakat di sana didatangkan dari luar daerah. Selain itu, ia juga menyebut sumber daya air di wilayah itu tidak cukup untuk pemindahan penduduk ke sana.

"Di sana juga sebagai daerah defisit pangan, daerah yang pangannya harus didatangkan dari luar provinsi Kaltim. Di sana sumber airnya juga akan kekurangan," ungkap Herman.

Ketika ditanya apakah pihaknya menolak pemindahan ibu kota tersebut, Herman mengatakan momentumnya tidak tepat. Menurutnya, pemindahan ibu kota sendiri bukan hal tabu dan sah secara hukum.

Wacana pemindahan ibu kota juga pernah bergulir pada era pemerintahan sebelumnya, yakni, Soekarno, Soeharto, dan Soesilo Bambang Yudhoyono.

"Waktunya tidak tepat. Kalo perpindahan ibu kota itu bukan tabu atau dilarang, bisa dan sah," kata Herman.

Sumber:CNN Indonesia

 
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan WA ke 0858-3144-9896
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)
 



 
Berita Lainnya :
  • Paripurna Istimewa Helat Ke-26 Di Pimpin Lansung Ketua DPRD Kabupaten Pelalawan H. Syafrizal, SE
  • Musrenbang-Des Muara Basung Terlaksana Sukses, Susun RKPDes 2026 Dan Bahas RURKPDes 2027
  • Didampingi Kadis LH Rohil Suwandi, Wakil Bupati Rohil Jhony Charles Pimpin Langsung Goro Massal
  • Kantor Imigrasi Bagansiapiapi Hadirkan Layanan “Lancang Kuning” untuk Pemohon Paspor Sakit di Kecamatan Balai Jaya 
  • AKBP John Louis Letedara,S.IK Hadiri Acara Tabligh Akbar H. Rhoma Irama di Helat Pelalawan
  • Musrenbang Desa Pinggir Di Buka Camat Zama Rico Dakanahay, Bahas Prioritas Pembangunan Desa
  • Camat Pinggir Hadiri Musrenbangdes Sungai Meranti, Bahas RKPDes dan DURKPDes
  • Camat Pinggir Buka Musrenbangdes Tengganau, Bahas Rencana Kerja Pemerintah Desa
  • "Kapolres Kampar AKBP Boby Putra Ramadhan S Bagi Bibit, Edukasi Cinta Lingkungan ke Anak TK Pertiwi, Wujudkan 'Green Policing' Sejak Dini!"
  • Bupati Kampar dan Danyon 132/BS Perkuat Sinergi Ketahanan Pangan
  •  
    Komentar Anda :

     
      Pilihan Redaksi  
    Polda Kalbar Ungkap 9 Kasus Narkoba Dengan Barang Bukti 86,189 Kg Sabu dan 54,801 Butir Ekstasi

    Paripurna Istimewa Helat Ke-26 Di Pimpin Lansung Ketua DPRD Kabupaten Pelalawan H. Syafrizal, SE

    Didampingi Kadis LH Rohil Suwandi, Wakil Bupati Rohil Jhony Charles Pimpin Langsung Goro Massal

     
      Terpopuler  
    1 Arist Merdeka Sirait: HL Pendeta Cabul di Surabaya terancam 20 tahun penjara dan Kebiri!
    2 Pembunuhan Mandor PT MUP Di Tangkap Polisi
    3 Bupati Kuansing Minta Perketat Penjagaan Karena Kuansing Zona Hijau Bebas Covid-19
    4 KPK Hadirkan Ketua DPRD Riau di Persidangan Amril Mukminin
    5 Drs.Sozifao Hia M.Si Sesalkan BLT Pemda dan Pemprov Belum Disalurkan Kepada Masyarakat
    6 Listrik Mati Tujuh Jam,Warga Siak Minta DPRD Berikan Teguran
    7 Ormas, Parpol Tak Gunakan Azas Pancasila, Dibubarkan Layaknya PKI
    8 Polda Banten Kawal Penerapan New Normal di Kabupaten Tangerang
    9 Sekda Daerah Kabupaten Nias Utara Di Tangkap Polisi Kasus Narkoba
    10 Pengesahan KEMENKUMHAM RI Terhadap Pengurus DPP Partai Berkarya Periode 2020-2025
     
     
       



    Home - Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2020 beritatime.com, all rights reserved