Curahan Hati Putra-Putri Papua
Mirisnya...., Hati Etnis Papua Dirasiskan dan Didiskriminasikan di Negeri Sendiri, Indonesia
Sabtu, 13/06/2020 - 15:06:59 WIB
Redaktur:


TERKAIT:
   
 

BERIATTAIME.CO, Jakarta – Permasalahan rasisme dan diskriminasi terus saja berkelanjutan. Termasuk yang pernah terjadi di Surabaya, Jawa Timur (Jatim). Padahal, masih didalam negeri sendiri, Indonesia. Sama – sama terlahir sebagai bangsa Indonesia. Etnis Papua mencurahkan isi hati melalui sosial media (sosmed).

Diantaranya Matius Wonda, Anastasya Marian, Priska Mulait dan Michael Dawi. Kesemua pernah mengalami rasisme dan diskriminasi di lingkungan sekitar. Padahal merasa bahwa kesemua sama – sama manusia yang semestinya diperlakukan sama. Memang miris terasa bagi kesemuanya.

Gambar mungkin berisi: 1 orang, teks yang menyatakan 'Sempat ada dosen yang mengatakan kepada saya bahwa'Gambar mungkin berisi: 1 orang, dekat, teks yang menyatakan 'kami masih berada di wilayah negara ini, negara Indonesia.'

Rasisme dan diskriminasi terjadi di lingkungan sekitar bahkan lingkungan kampus. Sempat ada dosen yang mengatakan kepada salah satu mahasiswi. Etnis Papua, badannya bau, berkulit hitam dan penampilan dekil. Kemudian juga ketika mengobrol, susah untuk bernapas. Tentu saja hal demikian memukul perasaan.

Lantaran memang kan sebagai sesuatu penghinaan terhadap fisik. Sebenarnya memang disayangkan. Pendatang yang ada di tanah Papua selalu disambut hangat dan ramah. Padahal, keinginannya adalah bisa berkuliah dan lulus dengan membanggakan dari luar tanah kelahiran Papua. Ada etnis Papua yang memang memilih untuk berkuliah di Jawa.

Ada pula yang berkuliah di Jakarta. Yang pasti masih berada di Indonesia. Begitu pilu hati melihat konflik yang ada di Surabaya. Apalagi hati terpukul dengan sebutan monyet.

Gambar mungkin berisi: 1 orang, janggut, teks yang menyatakan 'Sering sekali kami mengalami rasisme dan diskriminasi.'Gambar mungkin berisi: 1 orang, janggut, teks yang menyatakan 'karena kawan-kawan Papua saya banyak berada di sana'

Jauh – jauh pergi untuk berkuliah kualitas lebih baik. Berlatar belakang ketidakmampuan ekonomi keluarga. Susah mau daftar kuliah. Bersyukur ada tes beasiswa. Hanya ingin punya pengalaman lebih baru dan baik. Sehingga dengan adanya permasalah rasis tentu konsentrasi belajar akan berkurang.

Segelintir keinginan kecil hampir saja pupus. Keinginan untuk menemukan hal baru yang tak ada di Papua. Senang bisa bertemu dengan kawan kulit putih. Belajar toleransi antar manusia. Karena memang banyak sekali suku, bangsa, budaya dan bahasa di Indonesia. Ingin pula bisa menyampaikan bahwasanya Papua itu indah. Etnis Papua tidak rasis. Sangat rukun sekali. Terbuka.

Kalau ada orang baru, disambut dengan hangat dan ramah. Tidak membedakan satu sama lain. Saling kasih dan sayang. Sangat besar dipupuk rasanya.

Papua terbagi dari Papua Barat dan Papua. Papua adalah surga bagi Indonesia. Hargailah. Jangan mengeluarkan kata yang menyakitkan.***

S(Sumber:Jakarta, NAWACITAPOST)

 
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan WA ke 0858-3144-9896
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)
 



 
Berita Lainnya :
  • Pertahankan Gelar Juara Umum, Desa Muara Basung Berhasil Raih Juara I Lomba Bazar MTQ Kecamatan Pinggir
  • Terlaksana Sukses, MTQ Tingkat Kecamatan Pinggir Resmi Di Tutup, Desa Muara Basung Raih Juara Umum
  • Bupati Kampar Terima Tim BPK RI pada Entry Meeting Pemeriksaan Kepatuhan atas Belanja Tahun Anggaran 2025
  • Bupati dan Wakil Bupati Kampar Hadiri Rapat Paripurna Penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) Rancangan KUA dan Rancangan PPAS APBD Kab. Kampar Tahun Anggaran 2026
  • Nikah Massal Gratis Pemko Pekanbaru Sudah Didaftar 43 Calon Pasutri
  • Majlis Dzikir Kampar di Hati Masa Bhakti 2025–2030. 
  • Pemkab Siak Lunasi Utang Hampir Rp200 Miliar, Sisanya Dicicil Hingga 2026
  • Jargon Kampar Dihati, Misharti Beberkan Program yang telah Terlaksana.
  • Hujan Tak Surutkan Semangat, MTQ ke-57 Pekanbaru Berlangsung Meriah
  • Septian Nugraha: Ajang MTQ Harus Menciptakan Generasi Qurani yang Berakhlak Mulia
  •  
    Komentar Anda :

     
      Pilihan Redaksi  
    Polda Kalbar Ungkap 9 Kasus Narkoba Dengan Barang Bukti 86,189 Kg Sabu dan 54,801 Butir Ekstasi

    Bupati Kampar Terima Tim BPK RI pada Entry Meeting Pemeriksaan Kepatuhan atas Belanja Tahun Anggaran 2025

    RAPAT PARIPURNA DPRD KAB.KAMPAR BERSAMA KEPALA DAERAH
    Bupati dan Wakil Bupati Kampar Hadiri Rapat Paripurna Penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) Rancangan KUA dan Rancangan PPAS APBD Kab. Kampar Tahun Anggaran 2026

     
      Terpopuler  
    1 Arist Merdeka Sirait: HL Pendeta Cabul di Surabaya terancam 20 tahun penjara dan Kebiri!
    2 Pembunuhan Mandor PT MUP Di Tangkap Polisi
    3 Bupati Kuansing Minta Perketat Penjagaan Karena Kuansing Zona Hijau Bebas Covid-19
    4 KPK Hadirkan Ketua DPRD Riau di Persidangan Amril Mukminin
    5 Drs.Sozifao Hia M.Si Sesalkan BLT Pemda dan Pemprov Belum Disalurkan Kepada Masyarakat
    6 Listrik Mati Tujuh Jam,Warga Siak Minta DPRD Berikan Teguran
    7 Ormas, Parpol Tak Gunakan Azas Pancasila, Dibubarkan Layaknya PKI
    8 Polda Banten Kawal Penerapan New Normal di Kabupaten Tangerang
    9 Sekda Daerah Kabupaten Nias Utara Di Tangkap Polisi Kasus Narkoba
    10 Pengesahan KEMENKUMHAM RI Terhadap Pengurus DPP Partai Berkarya Periode 2020-2025
     
     
       



    Home - Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2020 beritatime.com, all rights reserved