BI Sebut Digitalisasi Wujudkan Cita-Cita RI Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi
Kamis, 29/10/2020 - 17:09:21 WIB
Redaktur:
 |
Mengenal Jenis Kode yang Sering Muncul dalam Transaksi Digital. ©Shutterstock |
BERITATIME.COM - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Sugeng, mengakui untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi butuh perjalanan panjang dan penuh tantangan. Dirinya pun tak ingin Indonesia terjebak dalam status negara berpenghasilan menengah atau kerap disebut jebakan berpenghasilan menengah.
"Masih perjalanan panjang dan menantang untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi," kata Sugeng dalam acara ISEF, Kamis (29/10).
Dia mengatakan, salah satu upaya untuk bisa mendorong dan mengejar cita-cita Indonesia menjadi negara maju di 2045, dibutuhkan peran digitalisasi. Setidaknya, melalui digitalisasi akan menaikan level Indonesia.
"Dengan demikian, digitalisasi bisa menjadi salah satu pendorong utama bagi Indonesia untuk naik level," katanya.
Seperti diketahui, Indonesia memiliki visi yang besar untuk menjadi negara maju pada tahun 2045. Dalam konteks ini, Indonesia maju diartikan sebagai negara berpenghasilan tinggi. Sementara, saat ini Indonesia termasuk dalam negara berpenghasilan menengah ke atas dengan pendapatan nasional bruto sebesar USD 4.050.
Presiden Jokowi Sebut Infrastruktur Kunci Indonesia jadi Negara Berpenghasilan Tinggi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan untuk Indonesia naik status jadi kategori berpenghasilan tinggi dari berpendapatan menengah atas bukan hal mudah. Butuh beberapa persyaratan yang harus dilakukan bersama.
"Kita butuh infrastruktur yang efisien ini sudah mulai kita bangun, kita butuh cara kerja yang cepat, kompetitif dan berorientasi pada hasil ini terus kita upayakan," kata Jokowi dalam saat Peresmian Pembukaan Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) Virtual Tahun 2020 di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/7).
Tidak hanya infrastruktur, dia juga menjelaskan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, dan inovatif juga harus mumpuni. Sebab itu kata dia, peran pendidikan tinggi yaitu pengembangan ilmu pengetahuan juga harus dilakukan.
"Perlu saya tegaskan bahwa tugas mulia tersebut tidak bisa dikerjakan dengan cara biasa-biasa saja, kesempatan kita sangat sempit," ungkap Jokowi.
Sebab itu, kata Jokowi, seluruh pihak harus berubah. Tidak bisa dengan cara-cara lama.
"Kita harus mengembangkan cara-cara baru, mengembangkan strategi baru, yang smart short cut, yang out of the box," ungkap Jokowi.
|
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan WA ke 0858-3144-9896
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
|
Komentar Anda :