Bio Farma Minta Rp45,5 T untuk 260 Juta Vaksin Corona Sinovac
Senin, 12/10/2020 - 14:22:27 WIB
Redaktur:
Menko Airlangga Hartarto menyebut Bio Farma mengajukan Rp45,5 triliun untuk pengadaan 260 juta vaksin corona dari Sinovac China.

TERKAIT:
   
 

BERITATIME.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan total dana yang dibutuhkan pemerintah untuk pengadaan 260 juta vaksin corona sebesar Rp45,5 triliun. Ini merupakan total dana yang diajukan oleh PT Bio Farma (Persero) untuk pengadaan vaksin corona yang berasal dari Sinovac.

Itu tertulis dalam materi paparan Airlangga pada konferensi pers usai rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara virtual pada Senin (12/10).

Airlangga bilang Bio Farma butuh uang muka (down payment/DP) untuk pengadaan vaksin virus corona sebesar Rp3,6 triliun. Sementara, total uang muka yang harus disiapkan sampai 2022 mendatang sebesar Rp24,21 triliun.

Pemerintah nantinya akan mengucurkan dana untuk pengadaan vaksin yang diajukan oleh Bio Farma secara bertahap hingga 2022 mendatang.

Setelah Oktober 2020 dibayar sebesar Rp3,6 triliun, maka pemerintah akan membayar uang muka lagi pada Januari 2021 sebesar Rp1,82 triliun, Februari 2021 sebesar Rp3,2 triliun, Maret 2021 sebesar Rp3,2 triliun, April 2021 sebesar Rp3,97 triliun, Juni 2021 Rp3,4 triliun, dan Juli 2021 sebesar Rp3,97 triliun.

Selanjutnya, pembayaran pengadaan vaksin dilanjutkan pada Agustus 2021 sebesar Rp2,14 triliun, September 2021 sebesar Rp2,1 triliun, Oktober 2021 sebesar Rp8,6 triliun, dan Desember 2021 sebesar Rp6 triliun. Lalu, pembayaran terakhir akan dilakukan pada Februari 2022 mendatang sebesar Rp2 triliun.

Airlangga bilang Bio Farma juga sudah membuat jadwal pengadaan vaksin corona. Pada November 2020, misalnya diperkirakan ada 15 juta dosis vaksin virus corona.

"Bio Farma ini sudah ada jadwal dan anggarannya," ucap Airlangga.

Data Airlangga menunjukkan target 260 juta vaksin diperkirakan terpenuhi pada Oktober 2021 mendatang.

Setelah pengadaan 15 juta dosis vaksin pada November 2020, Bio Farma memperkirakan ada 10 juta dosis vaksin corona pada 5 Januari 2021, 20 juta dosis vaksin virus corona pada 28 Januari 2021, 5 juta dosis vaksin virus corona pada 26 Februari 2021, dan 32 juta vaksin pada 29 Maret 2021.

Kemudian, Bio Farma memperkirakan ada 21 juta dosis vaksin virus corona pada 30 April 2021, 20 juta dosis vaksin virus corona pada 31 Mei 2021, 33 juta dosis vaksin virus corona pada 29 Juni 2021.

Lalu, 30 juta dosis vaksin virus corona pada 31 Juli 2021, 26 juta dosis vaksin virus corona pada 30 Agustus 2021, 29 juta dosis vaksin virus corona pada 30 September 2021, dan 19 juta dosis vaksin virus corona pada 30 Oktober 2021.

Sementara, Airlangga memproyeksi Indonesia bisa mendapatkan vaksin virus corona dari Sinovac sebanyak 18 juta dosis. Lalu, jumlahnya akan bertambah pada tahun depan sebanyak 125 juta dosis.

Ia menyatakan Indonesia sudah berkomitmen dengan beberapa perusahaan penyedia vaksin vaksin virus corona. Komitmen itu dilakukan melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Beberapa perusahaan penyedia vaksin yang bekerja sama dengan BUMN Indonesia adalah Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca, dan Novavax. Airlangga menekankan khusus pengadaan bahan baku vaksin dari Sinovac dan Sinopharm ditangani oleh Bio Farma. "Dari Sinopharm itu diperkirakan (bahan baku vaksin) ada 15 juta dosis dan tahun depan 50 juta dosis. Lalu dari Astrazenica 100 juta dosis," jelas Airlangga.

Lebih lanjut Airlangga menjelaskan pemerintah telah menetapkan daftar prioritas penerima vaksin virus corona. Pada tahap awal, pemerintah akan mendistribusikan vaksin kepada tenaga medis, pelayanan publik, TNI dan Polri, serta aparat hukum sebanyak 3,49 juta orang dengan total kebutuhan vaksin sebanyak 6,99 juta dosis.

Lalu, tokoh agama, perangkat daerah seperti kecamatan, desa, dan RT/RW, serta sebagian pelaku ekonomi sebanyak 5,62 juta orang dan kebutuhan vaksin sebanyak 11,24 juta dosis.

Kemudian, seluruh tenaga pendidik sebanyak 4,36 juta orang dengan jumlah kebutuhan vaksin sebanyak 8,72 juta dosis. Tenaga pendidik ini adalah mereka yang bekerja di TK, SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi.

Lalu, aparatur pemerintah, baik di pusat, daerah, dan legislatif yang sebanyak 2,3 juta orang dengan total kebutuhan vaksin sebanyak 4,61 juta dosis.

Terakhir, peserta BPJS Kesehatan yang masuk dalam daftar penerima bantuan iuran (PBI) sebanyak 86,62 juta orang dengan kebutuhan vaksin sebanyak 173,24 juta dosis.

"Kalau ditotal ini 102,41 juta orang dengan kebutuhan vaksin 204 juta dosis. Lalu, ditambah dengan masyarakat dan pelau perekonomian lainnya yang berusia 19-59 tahun sebanyak 57 juta dengan kebutuhan 115 juta dosis, total 160 juta orang," jelas Airlangga.

Ia menambahkan pemerintah akan mendistribusikan vaksin pada 2021 kepada 135 juta orang. Satu orang akan divaksinasi sebanyak dua kali, sehingga total kebutuhan vaksin mencapai 270 juta dosis untuk tahun depan.

"Sisanya nanti terus didorong untuk 2022," tutup Airlangga.(AH**)

Sumber : Cnnindonesia.com



 
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan WA ke 0858-3144-9896
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)
 



 
Berita Lainnya :
  • Paripurna Hari Jadi ke-68 Riau: Ketua DPRD Gaungkan Daerah Istimewa Riau
  • SH Kerap Lontarkan Pernyataan Provokatif Dan Menyesatkan Publik
  • Bupati Bistamam Tunaikan Janji Kampanye Perbaiki Jalan Pasar I Desa Bakti Makmur di Bagan Sinembah
  • Dinas Perhubungan Lakukan Pengawasan Ketat Dengan Kendaraan Angkutan Barang 
  • Bengkalis Borong Tiga Penghargaan Pelayanan Publik
  • Wakil Bupati Jhoni Charles Imbau Datuk/Datin dan Lurah Jaga Kebersihan serta Tingkatkan Pelayanan Kantor
  • Hut Ke-22 Perumda Tuah Sekata Ciptakan Gebrakan Baru Untuk Mempermudah Pelanggan
  • Paripurna KUA Dan PPAS Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025 Di Hadiri Bupati Pelalawan
  • Dibuka Langsung Wakil Bupati Kampar Dr Misharti, Sebanyak 100 Lebih Peserta Ikuti Audisi Bintang Radio Indonesia 
  • Wabup Rokan Hilir Apresiasi Kunjungan Pangdam I/BB dan Danrem ke Riau
  •  
    Komentar Anda :

     
      Pilihan Redaksi  
    Paripurna Hari Jadi ke-68 Riau: Ketua DPRD Gaungkan Daerah Istimewa Riau

    Jurnalis Dan Aktivis LSM Desak Polda Riau Limpahkan Ke Kejaksaan Laporan FG
    SH Kerap Lontarkan Pernyataan Provokatif Dan Menyesatkan Publik

    Bupati Bistamam Tunaikan Janji Kampanye Perbaiki Jalan Pasar I Desa Bakti Makmur di Bagan Sinembah

     
      Terpopuler  
    1 Arist Merdeka Sirait: HL Pendeta Cabul di Surabaya terancam 20 tahun penjara dan Kebiri!
    2 Pembunuhan Mandor PT MUP Di Tangkap Polisi
    3 Bupati Kuansing Minta Perketat Penjagaan Karena Kuansing Zona Hijau Bebas Covid-19
    4 KPK Hadirkan Ketua DPRD Riau di Persidangan Amril Mukminin
    5 Drs.Sozifao Hia M.Si Sesalkan BLT Pemda dan Pemprov Belum Disalurkan Kepada Masyarakat
    6 Listrik Mati Tujuh Jam,Warga Siak Minta DPRD Berikan Teguran
    7 Ormas, Parpol Tak Gunakan Azas Pancasila, Dibubarkan Layaknya PKI
    8 Polda Banten Kawal Penerapan New Normal di Kabupaten Tangerang
    9 Sekda Daerah Kabupaten Nias Utara Di Tangkap Polisi Kasus Narkoba
    10 Pengesahan KEMENKUMHAM RI Terhadap Pengurus DPP Partai Berkarya Periode 2020-2025
     
     
       



    Home - Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2020 beritatime.com, all rights reserved