JAKARTA (beritatime.com) - Afrizal Sintong,S.IP,M.Si, Bupati Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) terima penghargaan atas kinerjanya dalam membantu Pemerintah Indonesia untuk mengentaskan Stunting melalui gerakan Bersama Entaskan Stunting (BERES).
Penghargaan itu Ia terima dalam acara 'Pencanangan Inisiatif Gotong Royong Untuk Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem' yang diselenggarakan di Studio 1 Kompas TV-Jakarta, pada hari Kamis (26/10/2023), dan dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Prof.Dr.(H.C.)K.H.Ma’ruf Amin.
BERES merupakan program terukur untuk mencegah dan mengatasi Stunting dalam bentuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang diberikan kepada balita yang berat badannya tidak naik, berat badan kurang dan gizi kurang.
Bupati Rohil adalah salah satu dari beberapa kepala daerah di Indonesia yang juga menerima penghargaan dalam acara tersebut, karena berhasil mengentaskan Stunting diwilayah masing-masing.
"Saya memberikan apresiasi kepada KADIN dan Kelompok Kompas-Gramedia atas komitmennya untuk terlibat aktif dalam percepatan penurunan stunting melalui Gerakan BERES," kata Wapres ketika itu.
Ia juga menghimbau agar para kepala daerah tetap terus bersinergi untuk menciptakan generasi Emas Tahun 2045 dan mewujudkan Indonesia bebas Stunting.
"Mari terus lanjutkan sinergi untuk menurunkan prevalensi, menciptakan generasi emas 2045 dan wujudkan Indonesia bebas stunting," ucap Ma'ruf Amin menambahkan.
Dengan penerimaan penghargaan oleh Afrizal Sintong itu, diketahui bahwa kasus Stunting di Kabupaten Rokan Hilir kini mengalami penurunan sebanyak 404 anak di 7 kecamatan yang terdiri dari 16 kepenghuluan. Sedangkan pada tahun 2020 ada sebanyak 506 anak, tersebar di 9 kecamatan dan berada di 21 kepenghuluan.
"Tahun 2021 Rohil 29,7 persen, Alhamdulillah turun di 2022 menjadi 14,7 persen," ungkap Bupati Rohil sembari bersyukur.
Bupati Afrizal Sintong sangat mendukung komitmen publik percepatan pencegahan, penanganan stunting terintegrasi khusunya di Kabupaten Rokan Hilir. Ia berharap penanganan stunting terlaksana dengan serius, dan pemerintah daerah senantiasa dapat memberikan dukungan penuh dalam penanganan stunting tersebut.
Sedangkan untuk kemiskinan, lanjutnya menyampaikan, saat ini masih ada warga berpenghasilan Rp.11.000 per-orang dalam 1 hari atau berpenghasilan 1,2 juta perbulan per-keluarga. Tercatat pada sinkronisasi data P3KE sebanyak 56.000 masyarakat termasuk dalam data DTKS.
"Total biaya yang kita keluarkan untuk penanggulangan kemiskinan ekstrim di tahun 2023 mencapai 121,9 miliar. Program penanggulangan itu terdiri dari beberapa dinas seperti Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi, Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial dan Perkim," pungkasnya.
Sumber : cakrawalanusantara.id
Editor : Abdul
|
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan WA ke 0858-3144-9896
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
|
Komentar Anda :